Kamis, 08 September 2016

Aktivis Mengenal Cinta

Aktifis Mengenal Cinta
Oleh: Carika
Seberapa jauh anda mengenal aktifis dan seberapa jauh anda mengenal cinta? Yaa.. mungkin dibenak penulis cinta hanya sekedar rasa suka dengan lawan jenis dan aktifis hanya sekedar sebutan untuk para pemuda yang aktif dalam suatu kelompok atau organisasi. Tapi sayang definisi cinta dan aktifis tidak hanya sesempit dan sesederhana yang penulis maksud. Dan mungkin pembaca akan jauh lebih bisa mendefinisikannya. Melalui tulisan ini penulis tidak akan banyak menyinggung apa arti dari kedua kata tersebut, akan tetapi akan sedikit membahas tentang kehidupan seputar dunia para aktifis yang sempat penulis sendiri alami dan pastinya berkaitan dengan kisah cinta. Eiiittss …. Jangan alergi dulu yaa saat membaca kata cinta. Ada beberapa teman yang mengatakan bahwa dia aktifis tapi jika di singgung soal cinta selalu mengelak dan berkata “ apa tuu cinta…” “makan tuu cinta..!” eheem … boleh lah kita sedikit ketawa mendengar kata-kata yang semacam itu dan kadang penulis sering geli-geli ngilu juga ingin tertawa mendengarnya. Saya justru sempat perpikir meraka yang seperti itu apa benar-benar saking fokusnya sama aktifitas di organisasi, membaca, rapat, dan diskusi atau saking bosannya dengan kata cinta karena terlalu sering dibeberkan dimana-mana. Yaah … entahlah semua juga masih menjadi teka-teki karena tidak semua aktifis punya pandangan yang sama dalam menyikapi rasa suka dengan lawan jenis.
Apakan aktifis tidak boleh kenal cinta dengan lawan jenis? Tentu jawabannya yaa boleh lah, masak iya kerjaannya ngopi, baca buku, diskusi, dan rapat terus. Dan pastinya sesekali mereka juga akan mulai membaca hati dan pikiran lawan jenis atau malah sesekali mulai berdiskusi dan membicarakan tentang masa depan. Boleh lah hal semacam itu dilakukan toh tidak selamanya aktifis akan tetap aktif sebagai aktifis. Kehidupan yang sebenarnya dan tantangan masa depan yang sebenarnya sudah menunggu di depan mata dan mereka juga akan membutuhkan sosok pendamping yang mampu mengawal dan menguatkan disetiap langkah perjuangan, sedangkan proses belajar menghadapi tantangan bisa diperoleh sejak mereka aktif sebagai aktifis. Tidak ada yang rugi berteman dengan aktifis dan tidak rugi pula bergabung dengan para aktifis asalkan masih berada di jalan yang tidak menyesatkan. Dan tak apalah sesekali kita mencoba mendengarkan keluh kesah para teman di organisasi meskipun jarang aktifis ada yang memiliki keluh kesah.Dan kebanyakan dari mereka secara mental jauh lebih kuat dari pada kita-kita yang baperan dan jarang ikut kegiatan apalagi tidak pernah berorganisasi.
Kembali membahas tentang aktifis mengenal cinta. Kebanyakan dari teman-teman perempuan beranggapan bahwa aktifis pasti banyak temen ceweknya, kenalan sana sini, main sana main sini, nongkrong sana nongkrong sini dengan dalil rapat dan diskusi oleh karena itu teman- teman perempuan harus mikir berkali-kali untuk menjatuhkan hati dan pilihannya pada seorang aktifis. Namun tidak jarang pula dari mereka yang hanyut dan leleh juga dengan kata-kata sang aktifis yang melankolis dan penuh keyakinan. Meskipun tidak selamanya seperti itu, akan tetapi kaum perempuan hanya sedikit lebih waspada dan mungkin ini juga merupakan bentuk dari keseriusan dan komitmen mereka untuk kedepannya. Kita bukan saatnya main-main apalagi memainkan dan dimainkan perasaannnya oleh orang lain.

Sebagai aktifis yang kenal cinta harusnya bawa rasa cinta pada satu cinta. Cinta yang mau diajak berjuang, belajar, dan berkorban bersama dalam meniti kehidupan. Ukirlah citra aktifis sebagai sosok pilihan yang tepat dipilih bukan sosok pilihan yang harus dipertimbangkan. Mulai perbaiki sikap, perbuatan, dan tingkahlaku dan ada kalanya kita menjadikan teman lawan jenis kita sebagai teman biasa dan ada kalanya salah satu teman lawan jenis kita jadikan lebih dari sekedar  teman yang mau diajak berkomitmen dan saling mensuport dalam kebaikan satu sama lain untuk menatap kehidupan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar