Aktifis
Mengenal Cinta
Oleh: Carika
Seberapa jauh anda
mengenal aktifis dan seberapa jauh anda mengenal cinta? Yaa.. mungkin dibenak
penulis cinta hanya sekedar rasa suka dengan lawan jenis dan aktifis hanya
sekedar sebutan untuk para pemuda yang aktif dalam suatu kelompok atau
organisasi. Tapi sayang definisi cinta dan aktifis tidak hanya sesempit dan
sesederhana yang penulis maksud. Dan mungkin pembaca akan jauh lebih bisa
mendefinisikannya. Melalui tulisan ini penulis tidak akan banyak menyinggung apa
arti dari kedua kata tersebut, akan tetapi akan sedikit membahas tentang
kehidupan seputar dunia para aktifis yang sempat penulis sendiri alami dan
pastinya berkaitan dengan kisah cinta. Eiiittss …. Jangan alergi dulu yaa saat
membaca kata cinta. Ada beberapa teman yang mengatakan bahwa dia aktifis tapi
jika di singgung soal cinta selalu mengelak dan berkata “ apa tuu cinta…”
“makan tuu cinta..!” eheem … boleh lah kita sedikit ketawa mendengar kata-kata
yang semacam itu dan kadang penulis sering geli-geli ngilu juga ingin tertawa
mendengarnya. Saya justru sempat perpikir meraka yang seperti itu apa
benar-benar saking fokusnya sama
aktifitas di organisasi, membaca, rapat, dan diskusi atau saking bosannya dengan kata cinta karena terlalu sering dibeberkan
dimana-mana. Yaah … entahlah semua juga masih menjadi teka-teki karena tidak
semua aktifis punya pandangan yang sama dalam menyikapi rasa suka dengan lawan
jenis.
Apakan aktifis tidak
boleh kenal cinta dengan lawan jenis? Tentu jawabannya yaa boleh lah, masak iya
kerjaannya ngopi, baca buku, diskusi, dan rapat terus. Dan pastinya sesekali
mereka juga akan mulai membaca hati dan pikiran lawan jenis atau malah sesekali
mulai berdiskusi dan membicarakan tentang masa depan. Boleh lah hal semacam itu
dilakukan toh tidak selamanya aktifis akan tetap aktif sebagai aktifis.
Kehidupan yang sebenarnya dan tantangan masa depan yang sebenarnya sudah
menunggu di depan mata dan mereka juga akan membutuhkan sosok pendamping yang
mampu mengawal dan menguatkan disetiap langkah perjuangan, sedangkan proses
belajar menghadapi tantangan bisa diperoleh sejak mereka aktif sebagai aktifis.
Tidak ada yang rugi berteman dengan aktifis dan tidak rugi pula bergabung
dengan para aktifis asalkan masih berada di jalan yang tidak menyesatkan. Dan
tak apalah sesekali kita mencoba mendengarkan keluh kesah para teman di
organisasi meskipun jarang aktifis ada yang memiliki keluh kesah.Dan kebanyakan
dari mereka secara mental jauh lebih kuat dari pada kita-kita yang baperan dan jarang ikut kegiatan apalagi
tidak pernah berorganisasi.
Kembali membahas
tentang aktifis mengenal cinta. Kebanyakan dari teman-teman perempuan
beranggapan bahwa aktifis pasti banyak temen ceweknya, kenalan sana sini, main
sana main sini, nongkrong sana nongkrong sini dengan dalil rapat dan diskusi
oleh karena itu teman- teman perempuan harus mikir berkali-kali untuk
menjatuhkan hati dan pilihannya pada seorang aktifis. Namun tidak jarang pula
dari mereka yang hanyut dan leleh juga dengan kata-kata sang aktifis yang
melankolis dan penuh keyakinan. Meskipun tidak selamanya seperti itu, akan
tetapi kaum perempuan hanya sedikit lebih waspada dan mungkin ini juga
merupakan bentuk dari keseriusan dan komitmen mereka untuk kedepannya. Kita
bukan saatnya main-main apalagi memainkan dan dimainkan perasaannnya oleh orang
lain.
Sebagai aktifis yang
kenal cinta harusnya bawa rasa cinta pada satu cinta. Cinta yang mau diajak
berjuang, belajar, dan berkorban bersama dalam meniti kehidupan. Ukirlah citra
aktifis sebagai sosok pilihan yang tepat dipilih bukan sosok pilihan yang harus
dipertimbangkan. Mulai perbaiki sikap, perbuatan, dan tingkahlaku dan ada
kalanya kita menjadikan teman lawan jenis kita sebagai teman biasa dan ada
kalanya salah satu teman lawan jenis kita jadikan lebih dari sekedar teman yang mau diajak berkomitmen dan saling
mensuport dalam kebaikan satu sama lain untuk menatap kehidupan yang lebih
baik.
